Navigasi

2014/01/22

Mencoba Menulis

Kau tahu? Menulis tak pernah mudah bagiku. Entahlah, mungkin karena aku terlalu memaksakan untuk menumpahkan terlalu banyak rasa dan emosi ke dalam kanvas yang tak begitu besar dengan pena yang tak begitu tajam.

Seperti seorang penderita bulimia.
Aku sepertinya terlalu memaksakan diri untuk memuntahkan hal-hal yang yang seharusnya sudah sirna tercerna. Namun apa mau dikata? Muntah itu menyenangkan. Setidaknya engkau bisa membuat para kontol-tai-babi garismiring masyarakat itu untuk melihat sisa-sisa sampah omong kosong yang terpaksa kutelan demi bisa sekedar dianggap berfungsi di dalam kawanannya.

Tapi, tapi, tapi,
Tapi!

Tentu aku sadar bahwa muntah pun membutuhkan semacam, apa ya, keahlian. Toh, siapa yang mau melihat muntahan yang generik dan tanpa cita rasa? Oleh karena itu, mulai sekarang aku mungkin akan mulai belajar muntah dengan rutin; barang dua-tiga tulisan dalam seminggu, mungkin. Setidaknya meningkatkan frekuensi entry agar sarang serapah ini tak dianggap mati suri oleh khalayak.

Sekian, dan semoga kemalasan tidak menyergapku sewaktu-waktu.




--------------------
Januari 23, 2014.
Just installed Blogger application on my smartphone. Hope this'll help to make me write more frequently.

Belajar Membaca

Dengan lugu mata bocah itu menjelajah,
Terbata ia mencoba mengeja malam:    

S-E-P-I


-------------------
Januari 23, 2014
Shit-tier poetry.