Navigasi

2014/03/23

Aku Ingin

Aku ingin jadi peluru.

Tidak, tidak. Bukan peluru seperti Wiji Thukul. Aku ingin menjadi peluru yang lebih sederhana. Bersih, bersinar karena lama kau simpan bertahun-tahun di laci rumahmu, di bawah tumpukan puisi-puisi tak berbalas yang kau tulis di saat birumu.

Aku ingin jadi peluru,
yang terbang mengoyak jantungmu; yang bersemayam di lukamu; yang mengantarmu menuju nadir.



Sekarang, andai saja kau mau menarik pelatuknya...






---------------------------
Jakarta, 24 Maret 2014
Menunggumu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar